CERITA HIDUPKU TENTANG AYAH
Hidup
dan kehidupan.
Realita
kehidupan, lika – liku kehidupan didunia tak ada yang tahu apa yang akan
terjadi dimasa yang akan datang. Terkadang sedih, bahagia, susah, senang itulah
dinamika yang harus kita jalani dan harus siap menerimanya. Semua telah tertata
rapi dalam lembaran kehidupan dan juga buku kehidupan setiap insane yang
berkelana dalam dunia yang fana ini …….!!!!! Yang maha kuyasa telah menentukan
segalanya, kita sebagai manusia menerima dan menjalaninya …
Kisah
ini kutulis berdasarkan kisah nyata yang kualami dalam kehidupanku sendiri,
tanpa ada sumber inspirasi dari siapapun dan dimanapun…!!! Terlahir sebagai anak sulung dalam keluarga
diharapkan menjadi tahta dan penerus tanggung jawab dalam keluarga, itulah stigma
yang beredar dalam masyarakat. Hari –
hari kulalui dalam keluarga, mengajarkanku banyak hal, memberikanku banyak
nasihat yang kelak menjadi bekal dalam menjalani kehidupanku. Akan tetapi akuy
menjalani kehidupanku lebih banyak diperantauan ketimbang dalam dekapan kasih
sayang kedua orang tua. Ketika berumur 15 tahun aku merantau dan berpisah
menjalani kehidupan jauh dari kasih sayang orang tua, saudara, dan keluarga
tanpa disadari mengajarkan aku tentang hidup mandiri. Pendidikan dari tingkat
menengah pertama hingga menegah atas kulewati dan kulalui dan kuselesaikan
tepat waktu. Masa – masa dimana aku hanya memikirkan kesenangan layaknya teman
sebaya yang menjalani masa peralihan
dari masa anak – anak ke masa remaja. Dan boleh dikatakan secara jujur ! aku
ntidak pernah berpikir tentang hidupku yang penuh dengan tugas dan tanggung
jawab yang setia menantiku. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, perjuangan
dan ujian hidup yang sesungguhnya dimulai. Namun sayang, aku tak menyadari itu
karena aku berpikir aku masih punya kedua orang tua yang masih mampu memenuhi
segala kebutuhanku…(jujur,,,aku menyesal…!!!)))
Selanjutnya
aku menjalani masa perkuliahan di salah satu perguruan tinggi. Tingkatan demi
tingkatan kulewati, prestasipun tak kalah dengan teman – teman seperjuanganku,
Anak seorang petani dari sebuah kampung yang jauh di pelosok desa yang mampu
bersaing dan mampu dan bahkan mengalahkan anak-anak kota. Aku bherhasil membuktikan bahwa anak
desapun bisa . kesibukan dalam menata masa depan kujalani dengan penuh tanggung
jawab. Darin tingkat satu sampai tingkat lima kulalui, hasilnyapun memuaskan
dari prestasiku dalam bidang akademik. Awal tahun 2015 , memasuki
jenjang/tingkat enam dari sinilah awal dari segalanya, ketika hidup mulai
diterpa dengan berbagai cobaan, Tuhan memberikan cobaan yang begitu berat. Ayah,,,
sosok yang berperan penting dalam keluarga kondisi kesehatannya mulai
terganggu sakit, namun ketegaran dan pengorbanannya tak kenal putus asa.
Walaupun keadaan tak lagi seperti dulu, ayah selalu mengutamakan kebahagiaan
kami yang merupakan tujuan hidupnya. Semakin hari kondisi kesehatannya tak
menentu penyakit yang dideritanya selalu merongrongnya setiap saat, tubuh yang
dulu kekar kini lemah tak berdaya dan bahkan berjalanpun harus ditopang dengan
tongkat. Disaat itu pula aku disibukkan dengan kesibukan akademik yang harus study tour ke pulau dewata Bali.
Kebutuhan keuangan yang cukup besar kutak menyangkah membuat ibu dan adikku
begitu pusing menghadapi kondisi sulit seperti ini. Enam (6) bulan ayah berjuang melawan
sakitnya. Hidup jauh dari beliau membuatku tak tahu bagaimana kondisi yang
sebenarnya dan kupikir kondisinya semakin membaik. Tapi Tuhan berkehendak lain,
dua minggu setelah kepulanganku dari study tour di Pulau Dewata Bali, tepatnya
tanggal 09 juli 2015 pukul 02.15 dini hari, merupakan hari yang naas buatku dan
keluarga. Tuhan memanggil kembali Ayah berpulang kepangkuannya untuk
selama-lamanya, suatu pukulan dan cobaan hidup yang sangat berat yang harus
kuterima. Karena tinggal jauh dari mereka akupun tak sempat melihat tubuhnya
yang telah terbujur kaku karena kendala dalam mencari transportasi pada saat
itu, dan akupun hanya bisa melihat tempat peristirahatan abadi dengan nama yang
terterah pada salib (sesuai dengan tradisi dan kepercayaan yang dianut.) kehidupan ada ditangan Tuhan.akupun pasrah
menerimanya, waktu terus berlalu, aku harus kembali keperantauan untuk
melanjutkan pendidikanku disaat-saat terakhir, kesulitanpun terjadi daan kesedihan
kadang menghampiri dikala mengingat mendiang alm. Ayah tercinta kini lima (5) bulan telah berlalu sosok alm
Ayah selalu hadir dalam mimpiku siang dan malam aku selalu berdoa kepada sang
maha kuasa berilah tempat yang terindah buat Ayah di Surga, Kami selalu
mencintai dan selalu mengenangmu walau ragamu telah pergi untuk selamnya tak
ada yang bisa menggantikan sosokmu dalam hidup ini. Aku juga selalu ingat akan
segala nasihatmu dan aku janji aku akan menyelesaikan studyku dan meraih gelar
serjana sesuai keinginanmu. Aku akan persembahkan Kesuksesan itu untukmu ayah
tercinta dan membuatmu tersenyum bangga walaupun senyum itu datang dari alam
yang berbeda. LOVE BAPA…. Kami (Mama
Ussy, Rintho Eris, Ephy, Rinsa. )
Mantap,,,,,,,, hax saran dr b sblm post lhat dlu kat2x alx ada yg lebih jga salah pengetikan, tpi keren tlisanx,,,, like,,,, sukses yeah,,, gbu
BalasHapusmakasih ya atas masukannya...
Hapus