Kamis, 27 November 2014

geografi pariwisata ( Prop Lampung )



TUGAS GEOGRAFI PARIWISATA
( PROPINSI LAMPUNG )

Description: E:\Laporan Baso\LAMBANG POLTEK BARU.jpg








OLEH
NAMA                 : WILFRIDUS A. DJAGO
NIM                      : 1223743286



JURUSAN MANAJEMEN PARIWISATA
POLITEKNIK NEGERI KUPANG

 
2013


v  LETAK GEOGRAFIS
Provinsi Lampung Ibukota nya adalah Bandar Lampung
Tarian Tradisional : Tari Jangget, Tari Melinting
Rumah Adat : Rumah Rakyat
Senjata Tradisonal :Badik
Suku : Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda, Seputih, Tulang Bawang, Krui Abung, dan Pasemah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmG5e0rlSELrYSPRE8HDeC1FYRvQtyZIex1yU4dhKtk73TfqEsXKoV3xzh20jfyDq0TCdtmp37NUHF3eJDxix4fUvkQGZqd0L6XqQwDz-ybxR7zo1viZrP9zet8VRn3OSwLoGD480cbRjQ/s400/lampung+revisi1.jpg
Lampung

—  Provinsi  —
Slogan: "Sang Bumi Ruwa Jurai"
(
Bahasa Lampung: Satu tempat dua penduduk)
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b6/Locator_lampung_final.png/250px-Locator_lampung_final.png
Peta lokasi Lampung
Hari jadi
18 Maret 1964 (hari jadi)
Ibu kota
6º 45' - 3º 45' LS
103º 48' - 105º 45'
BT
Pemerintahan
 • Gubernur
Sjachroedin ZP
Luas
 • Total
35.376 km2 (13,659 mil²)
Populasi (2010)[1]
 • Total
7.691.007
 • Kepadatan
220/km2 (560/sq mi)
Demografi
 • Suku bangsa
Jawa (62%), Lampung (25%), Sunda (9%), Minangkabau (0.92%), Lain-lain (3,08%)
 • Agama
Islam (96%), Protestan (1,8%), Katolik (0.9), Hindu (1,7%), Buddha (0.3%)
 • Bahasa
Letak Geografis Propinsi Lampung
            Provinsi Lampung berada antara 3º45’ dan 6º Lintang Selatan serta 105º45’ dan 103º48’ Bujur Timur; di sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Selatan, di sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah selatan dengan Selat Sunda Sunda dan di sebelah barat dengan Samudera Indonesia. Dengan posisi yang demikian, Provinsi Lampung menjadi penghubung utama lalu-lintas Pulau Sumatera dan Pulau Jawa maupun se-baliknya. Luas wilayahnya mencapai 35.376,50 km, sedikit lebih besar dari pada luas Provinsi Jawa Tengah atau 1,75% seluruh wilayah Indonesia.




v  BENTUK  DAN RUMAH ADAT.
Rumah Adat Lampung

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC2kbaLXfxNdoBQ55JIvbtwBvPzWfWVzyunPpbgfuEaMx4cFV_yNGoXVF94pcGOFKPmyux4xCdKGf810XAcClwgi6R0NltjnNY5mSGpgOtl6JShwGEX60uxnaV-2ce7BpZ9c8eXrYM/s200/rumah+adat.jpg
                Rumah adat pribumi Lampung bernama Sessat. Bentuk bangunan dimaksud berdasarkan keasliannya mempunyai ciri-ciri fisik berbentuk panggung bertiang yang bahan bangunannya sebagian besar terbuat dari kayu. Pada sisi bangunan tertentu ada yang memiliki ornamen yang khas. Umumnya sessat ini berupa rumah besar. Namun dewasa ini, rumah-rumah adat (sessat) di kampung-kampung penduduk asli Lampung sebagian besar dibangun tidak bertiang/depok (berlantai di tanah). Sedangkan fungsinya tetap sama.Secara umum bentuk bangunan tempat tinggal di lingkungan masyarakat pribumi Kabupaten Lampung boleh di bilang cukup beraneka ragam. Keanekaragaman ini sesuai dengan pola serta seni pertukanganyang ada.
            Kanyataan itu dapat di lihat dari keragaman bentuk rumah (bahasa daerah: rumah= nuwo) yang didirikan oleh warga setempat sebagai tempat tinggal/berdiam, mengembangkan keturunan/berkeluarga dan sebagainya.
Bervariasinya bentuk serta ukuran rumah merupakan keanekaragaman bangunan yang dimiliki oleh penduduk setempat. Rumah pulalah banyak hal dapat dilakukan. Dari bentuk serta ukuran rumah juga taraf hidup bisa di lihat. Sedangkan ukurannya tidak tentu. Bisa saja tergantung dari luas tanah, kemampuan, kebutuhan dan lain-lain.
Sebagai tempat menetap, rumah sangat penting artinya. Namun nampaknya walaupun demikian, bentuk-bentuknya juga dari waktu ke waktu turut mengikuti perkembangan.
   Beberapa model bangunan rumah tempo dulu mempunyai karekteristik, yaitu berbentuk panggung bertiang. Sebagai tempat tinggal, bentuk bangunan rumah masyarakat pribumi Lampung nampaknya memiliki persamaan dengan rumah-rumah di lingkungan penduduk asli lainnya di Provinsi Lampung. Tapi kini, nuwo-nuwo itu banyak sekali mengalami perubahan, mulai dari bentuk bangunan yang banyak berlantai tanah/depok (tak bertiang) hingga ornamen lainnya yang tak lagi bercirikan kultur Lampung. Peradaban telah pula membawa perubahan terhadap seni bangunan rumah dilingkungan pribumi masyarakat Lampung yang semakin majemuk.
            Rumah tradisional adat Lampung, atau yang sering disebut Nuwo Sesat, memiliki ciri khas seperti: berbentuk panggung, atap terbuat dari anyaman ilalang, terbuat dari kayu dikarenakan untuk menghindari serangan hewan dan lebih kokoh bila terjadi gempa bumi, karena masyarakat lampung telah mengenal gempa dari zaman dahulu dan lampung terletak di pertemuan lempeng Asia dan Australia.
v  KESENIAN
            Tari sembah adalah tari tradisional dari Provinsi Lampung Tarian ini biasanya ditampilkan saat menyambut kedatangan tamu istimewa pada acara adat atau pun acara lainnya. Tujuannya adalah memberi penghormatan kepada tamu tersebut. Selain sebagai ritual penyambutan, tari sembah pun kerap dipertunjukkan dalam upacara adat pernikahan masyarakat Lampung. Fungsinya selain untuk hiburan juga bentuk penyambutan bagi tetamu yang hadir di acara tersebut.
            Tari sembah berasal dari suku Pepadun. Mengingat banyaknya ragam tari sembah maka kini telah dibakukan namanya menjadi Tari Sigeh Penguten. Penarinya beberapa orang sambil berdiri, duduk, dengan gerak seperti menyembah. Seorang penari utama di akhir penampilan tarian biasanya akan membawa kotak atau wadah sirih yang terbuat dari kuningan lalu disodorkan kepada tamu agung. Biasanya di wadah tersebut, tersimpan sirih, permen atau lainnya. Sang tamu diperkenankan mengambil permen dari wadah tersebut sebagai simbol penyambutan. Sebagai sebuah tarian daerah, tari sembah sigeh penguten sangat menonjolkan ciri budaya adat istiadat Lampung, salah satunya bisa dilihat dari segi busana penari. Busana yang dikenakan adalah busana adat khas Lampung, lengkap dengan siger mahkota yang biasa dikenakan oleh pengantin perempuan Lampung. Siger atau mahkota terbuat seluruhnya dari kuningan. Bentuknya seperti tanduk lebar dan pipih; bagian atasnya berlekuk ruji tajam berjumlah sembilan buah. Di setiap puncak lekukan diberi hiasan bunga cemara dari kuningan. Pakaian penari biasanya baju kurung bewarna putih (sesapur) yang pada sisi bagian bawahnya terdapat hiasan berbentuk koin berwarna perak atau emas yang digantung secara berangkai (rumbai ringgit). Untuk bagian bawah, penari mengenakan Kain Tapis yaitu kain tradisional khas Lampung berupa sarung yang bersulam benang emas dengan ragam motif yang juga khas Lampung. Sementara itu, atribut lain yang dikenakan penari adalah ikat pinggang dari uang ringgit Belanda bergambar Ratu Wihelmina, disebut dengan pending. Di atas pending, dikenakan lagi bulu serti, yaitu ikat pinggang yang terbuat dari kain beludru berlapis kain merah. Pada bagian atas ikat pinggang ini tampak kuningan yang dijahit sebagai penghias ikat piggang. Tanggai adalah hiasan yang berbentuk seperti kuku berwarna keemasan yang dikenakan di jari penari. Tanggai dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai kuku. Tanggai inilah yang makin memberi kesan lentik pada jari-jari penari saat mereka melakukan gerakan yang memang banyak mengaplikasikan gerak tangan dan jari. Mulan temanggal dan buah jukum adalah hiasan yang dikenakan di leher seperti halnya kalung. Mulan temanggal terbuat dari lempeng kuningan, sementara buah jukum berbentuk serupa buah-buah kecil di atas kain yang dirangkai dengan benang menjadi untaian bunga. Gelang burung adalah gelang yang dikenakan pada lengan kiri dan kanan, tepatnya di bawah bahu. Berbentuk seperti burung bersayap, gelang ini juga terbuat dari bahan kuningan. Gelang lain yang juga menjadi aksesoris penari Tari Sembah Sigeh Penguten adalah gelang kana dan gelang arab. Gelang kana ini pun terbuat dari kuningan berukir yang dikenakan bersama-sama gelang arab pada lengan atas dan bawah.
v  FLORA DAN FAUNA
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzrcEzlVHJaMMTI9FEh6JOrN3IVu-1TM567WsM6-wsHSt-DjAFkh4qYWCJZmY8G0RTgmLfapWrTYJaBvs38CzGhCrh8gHEJ1-r_Dwfyz-Sr6xV8wsNCyhWZWI3drOJoj4TJHFRIOIyuCai/s320/bunga-ashar-mirabilis-jalapa.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvRQDIpOvS3ZUBpzZ-fjZQTZGJbVfpHAzfTs3y5dAnH69-4Bx4XrkxVjnQdkEUVkEff93rLjUfNupuiw5vEqGAZ2kis4goDurUk4ZnAb49e0FzPQXdOl2DfWDvL0_7z-2eR58R-HuThSKD/s320/Gajah+Lampung.jpg
  • Flora : Bunga Ashar
  • Fauna : Gajah Lampung




v  JUMLAH PENDUDUK
            jumlah penduduk Lampung itu dapat dilihat pada data Agregat Penduduk se-Provinsi Lampung yang dilansir KPU Lampung, dimana jumlah penduduk di provinsi ini kini sebanyak 9.586.492 jiwa. Padahal, dalam Data Agregat Penduduk se-Provinsi Lampung di tahun 2008 lalu, jumlah penduduk di Lampung hanya berjumlah 7.486.939 jiwa. Sedangkan masyarakat yang menjadi pemilih pada pilgub 2008 sebanyak 5.440.498 orang  jumlah penduduk di Lampung dari 2008 hingga 2012 mengalami kenaikan sebanyak 2.099.553 jiwa. Jika dipersentase, kenaikan jumlah penduduk mencapai 20 persen
v  AGAMA.
ü  Islam 96%
ü  Protestan 1,8%
ü  Katolik 0,9%
ü  Hindu 1,7%
ü  Budha 0,3%




Tidak ada komentar:

Posting Komentar