Rabu, 19 November 2014

Mengenang Jejak Raja Amarasi dan Budayanya



MENGENANG JEJAK RAJA AMARASI
DAN BUDAYANYA.

Jumad, 29 November 2013 kami mahasiswa Politeknik Negeri Kupang jurusan manajemen pariwisata semester III A melakukan study visit kerumah raja Amarasi dan kuburan Raja, menggali informasi tentang rumah raja Amarasi dan budayanya sekaligus menambah wawasan dan pengetahuan tentang wisata budaya dari mata kulia “PARIWISATA BUDAYA” Rumah raja Amarasi dan berbagai elemen budaya yang terkandung didalamnya yang telah diwariskan secara turun-temurun dari raja Ishak Rasion Koroh merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan merupakan destinasi pariwisata budaya di NTT pada umumnya da kab kupang pada khususnya.
            Perjalanan dimulai dari kampus Politeknik Negeri Kupang, tepat jam 8.26 dengan menggunakan sebuah bus kami menuju rumah raja Amarasi di desa Teunbaun kecamatan Amarasi Barat denga rute melewati desa Baumata. kami sangat menikmati perjalanan ada yang menyanyi dan foto mengabadikan moment yang terindah. Tepat jam 10.00 kami tiba di kantor camat Amarasi Barat untuk meminta ijin sambil menunggu dosen pembimbing brtemu dengan pejabat yang ada di kantor kecamatan kami mengabadikan gambar karena pemandangan disekitar kantor camat sangat indah. Selanjutnya kami dipandu oleh guide lokal yakni Bpk Adolf Koroh menuju kerumah raja Amarasi dalam bahasa Dawan yaitu Sonaf, dengan rajanya yang bernama Raja Ishak Rasion Koroh. Kami melakukan wawancara terhadap Bpk Adolf Koroh mengenai rumah raja mulai dari desain, motif-motif serta peninggalan warisan budaya dari raja Ishak Rasion Koroh. Rumah raja Amarasi mempunyai budaya yang sangat kuat , motif yang ada dalam rumah adat berwarna hitam,merah,coklat menggambarkan dimensi alam dan kemakmuran desainnya dibuat oleh orang cina dan atas persetujuan raja selanjutnya kami mengunjungi tempat pemandian raja Amarasi, tetapi karena sudah tidak terpakai lagi dan bendungannya sudah tertimbun longsor maka sekarang telah difungsikan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya kami pergi mengunjungi pemakaman keluarga raja yang tidak jauh dari Rumah adat dan tempat pemandian raja, dan disekitar pemakaman raja terdapat beberapa kuburan dari keluarga raja yang pada masa pemerintahnya mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Salah satu kuburan terdapat tulisan dalam bahasa Dawan yang artinya “ Dia bagaikan burung pipit yang tebang kemana-mana menabur benih kebaikan,dan menyayangi orang lain lebih dari dirinya sendiri” selesai dari tempat pemakaman  keluarga raja kami melanjutkan perjalanan ke tempat wisata kuliner yakni se’I babi dan air terjun Oenesu dan sampai di Oenesu kami makan siang bersama dan menikmati air terjun Oenesu ada yang mandi dan ada yang sekedar foto-foto bersama. Setelah dari Oenesu kami kembali ke kampus Susana gembira dan bahagia terpancar dari kami semua walaupun perjalanan yang cukup jauh dan menguras tenaga tapi kami tetap semangat sampai di kampus dalam keadaan yang sehat walafiat.
Akhir kata, dari hasil study visit yang kami lakukan kesimpulan saya adalah Nusa Tenggara Timur merupakan Dunia pariwisata. Mulai dari wisata budaya, kuliner,wisata alam, wisata bahari dan berbagai atraksi budaya yang ada di Flobamora tercinta ini. Mari kita sebagai Insan pelaku Pariwisat, kita kembangkan pariwisata NTT agar lebih baik dari sekarang. Sekian dan Terima Kasih.

                                                                                                       Penulis

=Wilfridus Anthonius Djago=
       “State Polythecnic of Kupang”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar